Rabu, 03 Juni 2020

DENGAN KALIMAT KITA...

Saat kita ingin menyampaikan perasaan, penglihatan, atau penilaian kita terhadap sesuatu kepada orang lain tentu kita harus memilih kalimat apa yang harus kita gunakan agar maksud kita tercapai tanpa menimbulkan pemahaman yang berbeda apalagi salah dari mitra bicara

Bila kita berbicara dengan kalimat yang santun, intonasinya tepat, lafalnya jelas, volumenya cukup, masih ditambah diksi yang  tepat akan mudah bagi orang lain untuk memahami maksud pembicaraan kita.
Untuk itu mari kita pelajari beberapa jenis kalimat untuk meningkatkan kemampuan kita berbahasa.

Dari beragam jenis kalimat, yang akan dipaparkan berikut ini antara lain:
Kalimat Definisi yaitu kalimat yang menggunakan verba definitif.
Contoh:
Ø  Avometer adalah alat untuk mengukur arus, tegangan, tahanan  pada suatu rangkaian.
Ø  Mesin Gerinda adalah mesin perkakas yang digunakan untuk mengasah, memotong atau menggerus permukaan benda kerja dengan tujuan untuk kebutuhan tertentu.

Kalimat Deskripsi yaitu kalimat yang menggunakan verba sebagai deskriptif.
Contoh:
Ø  Avometer (multimeter atau multitester) berasal dari kata “AVO” dan “meter”. ‘A’ artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. ‘V’ artinya voltase, untuk mengukur voltase atau tegangan. ‘O’ artinya ohm, untuk mengukur ohm atau hambatan.
Ø  Mesin gerinda merupakan mesin perkakas dengan mata potong jamak, atau lebih dari satu yang digunakan untuk memotong benda kerja yang tidak relatif tebal, menghaluskan dan meratakan permukaan benda kerja, atau menghilangkan sisi tajam pada benda kerja.

Kalimat Denotasi adalah kalimat yang memiliki makna sebenarnya (lugas)
Contoh:
Ø Pandemi Covid-19 direspon banyak negara termasuk Indonesia.
Ø Saat ini diberlakukan kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) secara daring dan luring.
Ø Setiap orang harus  mematuhi aturan PSBB.

Kalimat Konotasi adalah makna kiasan sebuah kalimat.
Contoh:
Ø Semangatku terbang mendengar informasi itu.
Ø Ibu pertiwi sedang bersusah hati.
Ø Buatku Samsung Galaxy S20 Ultra harganya selangit.

Kalimat Simpleks adalah kalimat yang hanya terdiri atas satu struktur dengan satu verba utama  atau kalimat yang memiliki dua unsur inti, yaitu subjek (S) dan predikat (P/V).
Contoh:
Ø Kami terdiam.
Ø Aku membaca novel Sang Pemimpi.
Ø Taman Nasional Baluran memiliki beragam flora dan fauna.

Kalimat Kompleks  atau kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri atas dua struktur atau dengan dua verba atau lebih;  dapat juga diartikan sebagai kalimat dengan subyek (S) dan predikat (P/V) lebih dari satu.
Contoh:
Ø Setelah menyelesaikan laporan, kami menuju perpustakaan.
Ø Puluhan rumah warga dan infrastruktur jalan rusak akibat rob.
Ø Film itu layak disaksikan dan dinikmati oleh orang dewasa, remaja, dan anak-anak.

Kalimat Deduktif merupakan kalimat kompleks yang diawali dengan  pernyataan umum pada kalimat simpleks pertama diikuti kalimat simpleks kedua yang berisi pernyataan khusus.
Contoh:
ØBu Is kecewa terhadap sebagian besar siswa kelas XI TAV-3 karena kurang bertanggung jawab. 
ØCurah hujan yang tinggi mengakibatkan sebagian Jakarta terendam.

Kalimat Induktif merupakan kalimat kompleks yang diawali dengan  pernyataan khusus pada kalimat simpleks pertama yang diawali dengan konjungsi (kata tugas), diikuti kalimat simpleks kedua yang berisi pernyataan umum.   
Contoh:
Ø Karena tidak mematuhi aturan, mereka dikenai sanksi.
Ø Akibat warga tidak disiplin, jumlah penderita Covid-19 tidak berkurang.

Kalimat Fakta yaitu kalimat yang dibuat berdasarkan kenyataan yang ada atau yang terjadi.
Contoh:
Ø  Dalam rangka pelarangan mudik, penyekatan juga dilakukan  di Lampung, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa tengah, dan Jawa Timur.*
Ø Dua laboratorium bergerak BSC-2 dikirim ke Jawa Timur menyusul tingginya penularan Covid-19 di sejumlah kota dan kabupaten di provinsi tersebut.*
Ø Dari 6.622 permohonan SIKM yang masuk, 1.332 SIKM sudah dikabulkan.*
*Dikutip seperlunya dari Kompas, Kamis, 28 mei 2020.

Kalimat Opini yaitu kalimat yang berisi alasan logis atau pendapat, pikiran, pendirian pribadi seseorang.
Contoh:
Ø Meskipun tidak mudah mengatasi masalah lingkungn, setidaknya harus dicari solusi untuk mencegah semakin memburuknya  kondisi bumi.
Ø Pendidikan dapat berperan dalam menyadarkan masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian alam.

Kalimat Verbal adalah kalimat yang memiliki predikat berupa kata kerja.
Contoh:
Ø Aprilia membuat layout rangkaian elektronika dengan cermat.
Ø Khansa mencari pembungkus kabel yang terbuat dari bahan plastik atau isolator.
Ø Jaka memperbaiki sistem kelistrikan mobil itu dengan cepat.

Kalimat Nominal adalah kalimat yang predikatnya selain kata kerja.
Contoh:
Ø Fadia memang manja.
Ø Aku putra kedua dari 3 bersaudara.
Ø Rumah itu terkesan angker.

Kalimat Aktif adalah kalimat yang subjeknya melakukan pekerjaan, predikatnya berawalan  me- atau ber-.
Contoh:
Ø Kami berlari mengelilingi lapangan.
Ø Kelompok afirmasi memaparkan pendapatnya.
Ø Afi membacakan puisi itu dengan penuh penjiwaan.

Kalimat Pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai suatu perbuatan atau aktivitas, predikatnya diawali oleh awalan ter- atau di-.
Contoh:
Ø Motor itu terjual dengan harga yang pantas.
Ø Anak singa itu dibawa ke dokter untuk diobati.
Ø Rumah itu terbawa arus banjir bandang yang kuat.

Kalimat Aktif Transitif adalah kalimat yang predikatnya ber- bentuk kata kerja  dan dilengkapi dengan obyek penderita (O1).
Contoh:
Ø Ibu membeli sepatu untukku.
Ø Mereka mengajukan gugatan perdata atas perkara itu.
Ø Kita harus mematuhi aturan yang diberlakukan.

Kalimat Aktif Intransitif kalimat yang predikatnya berbentuk kata kerja  tanpa dilengkapi obyek penderita (O1)
Contoh:
Ø Aku hanya tersenyum.
Ø Kami bersembunyi di balik pintu.
Ø Lelaki itu marah

Kalimat Retoris adalah kalimat tanya yang tidak membutuhkan jawaban karena kalimat ini digunakan hanya untuk menyindir atau menyatakan sesuatu yang tidak mungkin.
Contoh:
Ø “Begitu sikap kakak yang baik kepada adiknya?’’ tanya ibu ketika melihatku membentak adikku.
Ø Inikah yang kausebut belajar? Buku berserakan, tetapi kau malah asik dengan gawaimu.
Ø Mana mungkin kau jadi juara kelas, belajar pun tak pernah.

Kalimat Persuasif adalah kalimat yang bernada membujuk agar mitra bicara kita memenuhi yang kita inginkan.
Ø Cobalah hentikan kebiasaan mencontekmu, itu termasuk tindak kriminal.
Ø Kurangilah harganya...saya membelinya cukup banyak.

Kalimat Deklaratif adalah kalimat yang berisi informasi tentang sesuatu.
Contoh:
Ø Masa PSBB di DKI Jakarta kembali ditambah sampai 4 Juni 2020.
Ø Di masa pandemi ini, jasa dokter dan tenaga medis sangat dibutuhkan.
Ø Kita berharap kondisi di Indonesia segera membaik.

Kalimat Interogatif adalah kalimat yang diajukan karena kita menghendaki jawaban tentang sesuatu.
Contoh:
Ø Apakah Anda sudah memiliki SIM?
Ø Siapa penanggung jawab dalam kegiatan ini?
Ø Mengapa kau tidak mempercayaiku?

Kalimat Imperatif adalah kalimat berisi perintah atau ajakan agar mitra bicara memenuhi yang kita perintahkan.
Contoh:
Ø Jaga sikap dan ucapanmu!
Ø Bawa peralatan ini ke gudang!
Ø Jangan lupa, kenakan pakaian yang tebal!

  

0 komentar:

Posting Komentar