Saat kita ingin menyampaikan
perasaan, penglihatan, atau penilaian kita terhadap sesuatu kepada orang lain
tentu kita harus memilih kalimat apa yang harus kita gunakan agar maksud kita
tercapai tanpa menimbulkan pemahaman yang berbeda apalagi salah dari mitra
bicara
Bila kita berbicara dengan
kalimat yang santun, intonasinya tepat, lafalnya jelas, volumenya cukup, masih
ditambah diksi yang tepat akan mudah
bagi orang lain untuk memahami maksud pembicaraan kita.
Dari beragam jenis kalimat, yang
akan dipaparkan berikut ini antara lain:
Kalimat Definisi
yaitu kalimat yang menggunakan verba definitif.
Contoh:
Ø
Avometer adalah alat untuk mengukur arus,
tegangan, tahanan pada suatu rangkaian.
Ø
Mesin Gerinda adalah mesin perkakas yang
digunakan untuk mengasah, memotong atau menggerus permukaan benda kerja dengan
tujuan untuk kebutuhan tertentu.
Kalimat
Deskripsi yaitu kalimat yang menggunakan verba sebagai deskriptif.
Contoh:
Ø
Avometer (multimeter atau multitester) berasal
dari kata “AVO” dan “meter”. ‘A’ artinya ampere, untuk mengukur arus listrik.
‘V’ artinya voltase, untuk mengukur voltase atau tegangan. ‘O’ artinya ohm,
untuk mengukur ohm atau hambatan.
Ø
Mesin gerinda merupakan mesin perkakas dengan
mata potong jamak, atau lebih dari satu yang digunakan untuk memotong benda
kerja yang tidak relatif tebal, menghaluskan dan meratakan permukaan benda
kerja, atau menghilangkan sisi tajam pada benda kerja.
Kalimat Denotasi
adalah kalimat yang memiliki makna sebenarnya (lugas)
Contoh:
Ø
Pandemi Covid-19 direspon banyak negara termasuk
Indonesia.
Ø
Saat ini diberlakukan kegiatan Pembelajaran
Jarak Jauh (PJJ) secara daring dan luring.
Ø
Setiap orang harus mematuhi aturan PSBB.
Kalimat Konotasi
adalah makna kiasan sebuah kalimat.
Contoh:
Ø
Semangatku terbang mendengar informasi itu.
Ø
Ibu pertiwi sedang bersusah hati.
Ø
Buatku Samsung Galaxy S20 Ultra harganya selangit.
Kalimat Simpleks
adalah kalimat yang hanya terdiri atas satu struktur dengan satu verba utama atau kalimat yang memiliki dua unsur inti,
yaitu subjek (S) dan predikat (P/V).
Contoh:
Ø
Kami terdiam.
Ø
Aku membaca novel Sang Pemimpi.
Ø
Taman Nasional Baluran memiliki beragam flora
dan fauna.
Kalimat Kompleks
atau kalimat majemuk adalah kalimat yang
terdiri atas dua struktur atau dengan dua verba atau lebih; dapat juga diartikan sebagai kalimat dengan
subyek (S) dan predikat (P/V) lebih dari satu.
Contoh:
Ø
Setelah menyelesaikan laporan, kami menuju
perpustakaan.
Ø
Puluhan rumah warga dan infrastruktur jalan
rusak akibat rob.
Ø
Film itu layak disaksikan dan dinikmati oleh orang
dewasa, remaja, dan anak-anak.
Kalimat Deduktif merupakan kalimat kompleks yang diawali dengan pernyataan umum pada kalimat simpleks pertama diikuti kalimat simpleks kedua yang berisi pernyataan khusus.
Kalimat Induktif merupakan kalimat kompleks yang diawali dengan pernyataan khusus pada kalimat simpleks pertama yang diawali dengan konjungsi (kata tugas), diikuti kalimat simpleks kedua yang berisi pernyataan umum.
Contoh:
ØBu Is kecewa terhadap sebagian besar siswa kelas XI TAV-3 karena kurang bertanggung jawab.
ØCurah hujan yang tinggi mengakibatkan sebagian Jakarta terendam.
Contoh:
Kalimat Fakta
yaitu kalimat yang dibuat berdasarkan kenyataan yang ada atau yang terjadi.
Ø Karena tidak mematuhi aturan, mereka dikenai sanksi.
Ø Akibat warga tidak disiplin, jumlah penderita Covid-19 tidak berkurang.
Contoh:
Ø Dalam rangka pelarangan mudik, penyekatan juga
dilakukan di Lampung, Banten, Jawa
Barat, DKI Jakarta, Jawa tengah, dan Jawa Timur.*
Ø
Dua laboratorium bergerak BSC-2 dikirim ke Jawa
Timur menyusul tingginya penularan Covid-19 di sejumlah kota dan kabupaten di
provinsi tersebut.*
Ø
Dari 6.622 permohonan SIKM yang masuk, 1.332
SIKM sudah dikabulkan.*
*Dikutip seperlunya dari Kompas, Kamis, 28 mei 2020.
Kalimat Opini yaitu
kalimat yang berisi alasan logis atau pendapat, pikiran, pendirian pribadi seseorang.
Contoh:
Ø
Meskipun tidak mudah mengatasi masalah lingkungn,
setidaknya harus dicari solusi untuk mencegah semakin memburuknya kondisi bumi.
Ø
Pendidikan dapat berperan dalam menyadarkan
masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian alam.
Kalimat Verbal
adalah kalimat yang memiliki predikat berupa kata kerja.
Contoh:
Ø
Aprilia membuat layout rangkaian elektronika dengan cermat.
Ø
Khansa mencari pembungkus kabel yang terbuat
dari bahan plastik atau isolator.
Ø
Jaka memperbaiki sistem kelistrikan mobil itu
dengan cepat.
Kalimat Nominal
adalah kalimat yang predikatnya selain kata kerja.
Contoh:
Ø
Fadia memang manja.
Ø
Aku putra kedua dari 3 bersaudara.
Ø
Rumah itu terkesan angker.
Kalimat Aktif adalah kalimat yang subjeknya melakukan
pekerjaan, predikatnya berawalan me-
atau ber-.
Contoh:
Ø
Kami berlari mengelilingi lapangan.
Ø
Kelompok afirmasi memaparkan pendapatnya.
Ø
Afi membacakan puisi itu dengan penuh penjiwaan.
Kalimat Pasif adalah
kalimat yang subjeknya dikenai suatu perbuatan atau aktivitas, predikatnya diawali
oleh awalan ter- atau di-.
Contoh:
Ø
Motor itu terjual dengan harga yang pantas.
Ø
Anak singa itu dibawa ke dokter untuk diobati.
Ø
Rumah itu terbawa arus banjir bandang yang kuat.
Kalimat Aktif Transitif
adalah kalimat yang predikatnya ber- bentuk kata kerja dan dilengkapi dengan obyek penderita (O1).
Contoh:
Ø
Ibu membeli sepatu untukku.
Ø
Mereka mengajukan gugatan perdata atas perkara
itu.
Ø
Kita harus mematuhi aturan yang diberlakukan.
Kalimat Aktif
Intransitif kalimat yang predikatnya berbentuk kata kerja tanpa dilengkapi obyek penderita (O1)
Contoh:
Ø
Aku hanya tersenyum.
Ø
Kami bersembunyi di balik pintu.
Ø
Lelaki itu marah
Kalimat Retoris
adalah kalimat tanya yang tidak membutuhkan jawaban karena kalimat ini
digunakan hanya untuk menyindir atau menyatakan sesuatu yang tidak mungkin.
Contoh:
Ø
“Begitu sikap kakak yang baik kepada adiknya?’’
tanya ibu ketika melihatku membentak adikku.
Ø
Inikah yang kausebut belajar? Buku berserakan,
tetapi kau malah asik dengan gawaimu.
Ø
Mana mungkin kau jadi juara kelas, belajar pun
tak pernah.
Kalimat Persuasif adalah kalimat yang
bernada membujuk agar mitra bicara kita memenuhi yang kita inginkan.
Ø
Cobalah hentikan kebiasaan mencontekmu, itu
termasuk tindak kriminal.
Ø
Kurangilah harganya...saya membelinya cukup
banyak.
Kalimat Deklaratif adalah kalimat yang
berisi informasi tentang sesuatu.
Contoh:
Ø
Masa PSBB di DKI Jakarta kembali ditambah sampai
4 Juni 2020.
Ø
Di masa pandemi ini, jasa dokter dan tenaga
medis sangat dibutuhkan.
Ø
Kita berharap kondisi di Indonesia segera
membaik.
Kalimat
Interogatif adalah kalimat yang diajukan karena kita menghendaki jawaban
tentang sesuatu.
Contoh:
Ø
Apakah Anda sudah memiliki SIM?
Ø
Siapa penanggung jawab dalam kegiatan ini?
Ø
Mengapa kau tidak mempercayaiku?
Kalimat Imperatif
adalah kalimat berisi perintah atau ajakan agar mitra bicara memenuhi yang kita
perintahkan.
Contoh:
Ø
Jaga sikap dan ucapanmu!
Ø
Bawa peralatan ini ke gudang!
Ø
Jangan lupa, kenakan pakaian yang tebal!








0 komentar:
Posting Komentar