Dunia ini
panggung sandiwara
Ceritanya
bisa berubah
...
Tahukah Anda
petikan lagu tersebut? Lagu itu dibawakan oleh grup band God Bless dengan
vokalisnya Achmad Albar. Kalau kita simak dan coba pahami maknanya, tidak salah
dengan yang dituangkan dalam lagu tersebut.
Dunia ini
panggung sandiwara ...
Dalam
kalimat itu tersirat makna bahwa manusia hidup di dunia ini memiliki peran
masing-masing. Dalam keadaan sedih manusia bisa tertawa, dalam keadaan bahagia
manusia menangis. Manusia bisa berbohong dalam kejujuran, manusia bisa tertutup
dalam keterbukaan. Manusia bisa tampil dengan berbagai karakter
yang berbeda sekaligus dalam waktu relatif sama. Manusia mampu
bersandiwara dalam kehidupannya tanpa harus belajar tentang teori bersandiwara.
Tentunya
itu tidak berlaku bagi yang berkecimpung di dunia sandiwara atau teater. Apa
yang dimaksud dengan sandiwara? Sandiwara, seni teater atau drama berarti
segala pertunjukan yang memakai mimik; jenis sastra berbentuk dialog, yang
biasanya untuk dipertunjukkan di atas pentas.
Nah apa saja ya yang merupakan unsur drama?
Drama harus
memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
- Naskah
Drama atau
Skenario atau Script, yaitu teks dialog suatu karya drama/film
berupa adegan demi adegan yang dipergunakan oleh para aktor atau aktris
untuk mempelajari peran mereka yang ditulis secara
terperinci. Naskah berisi dialog yaitu
percakapan antara para tokoh. Ada pula istilah prolog yaitu
percakapan pengantar yang disampaikan sebelum drama dipentaskan, monolog
yaitu percakapan seorang tokoh / pemeran dengan dirinya
sendiri, epilog yaitu perkataan yang disampaikan
setelah drama selesai dipentaskan, biasanya merupakan kesimpulan atau
amanat drama tersebut.
- Sutradara adalah orang yang memberi
pengarahan dan bertanggung jawab atas masalah artistik dan teknis
pementasan drama.
- Pemain yaitu aktor yang
membawakan peran sebagai tokoh protagonis yaitu
tokoh utama yang menjadi sentral cerita, tokoh antagonis
yang bertentangan dengan pemeran utama, tokoh tritagonis yaitu
tokoh penengah antara peran protagonis dan antagonis, dan
tokoh figuran yang tidak terlibat langsung dalam
cerita.
- Penonton atau audiens adalah
orang-orang yang menyaksikan pementasan drama. sebagai penilai
terhadap kualitas pementasan sebuah drama.
Sedangkan
pendukung drama ada 6 unsur, yaitu:
- Tata
Panggung (scenery)
yaitu penataan tempat drama dipentaskan (setting tempat).
- Tata
Busana yaitu
kostum yang digunakan oleh pemeran sesuai dengan jalan cerita untuk lebih
memperjelas karakter yang diperankan.
- Tata
Rias (make
up) yaitu penggunaan alat-alat kosmetik pada wajah pemain untuk
memberi efek sesuai dengan peran yang dibawakannya.
- Tata
Cahaya (lighting)
yaitu pengaturan cahaya lampu ketika drama dipentaskan. Intensitas cahaya
disesuaikan dengan tuntutan cerita untuk memberikan kesan yang dapat
memperkuat adegan.
- Tata
Suara yaitu
pengaturan suara melalui sound system agar dialog yang
diucapkan pemeran jelas dan dapat dipahami oleh penonton.
- Musik
Ilustrasi yaitu
musik yang mengiringi pertunjukan drama sehingga kesan yang ditangkap
penonton lebih sempurna.
Aspek Kerja
Sama Antarunsur dalam Pertunjukan Drama
Sukses
tidaknya pementasan sebuah drama tidak dipengaruhi faktor eksternal saja,
tetapi juga dipengaruhi faktor internal yaitu melalui rangkaian kegiatan yang
terbagi sesuai dengan tugas setiap unsur teater.
Diawali
dengan kecermatan dan ketepatan sutradara memilih naskah cerita yang
berkualitas dilihat dari ide cerita, dialog, sampai amanat yang tersirat
dalam naskah tersebut.
Naskah cerita yang baik memiliki struktur sebagai berikut:
- Pemaparan (Exposition) adalah bagian alur drama yang
dianggap sebagai pengantar ke dalam persoalan utama yang menjadi isi
cerita.
- Pendakian
Laku / Penanjakan (Rising Action) adalah bagian alur cerita menggambarkan
kejadian-kejadian yang mulai berkembang.
- Konflik (Conflict)
yang menggambarkan pertentangan yang terjadi antartokoh
yang dibedakan atas konflik internal yaitu pertentangan
yang terjadi dalam diri seorang tokoh dengan hati nuraninya sendiri
dan konflik eksternal yaitu pertentangan antara dua tokoh
atau beberapa tokoh.
- Klimaks (Climax), bagian
alur cerita yang menggambarkan keadaan yang mencapai titik tertinggi /
puncak cerita yang tercipta akibat
adanya konflik antartokoh.
- Penurunan
Lakon (Falling
Action) yang menggambarkan keadaan yang mulai menurun, situasi
lebih tenang, setelah melewati klimaks.
- Penyelesaian (Catastrophe)
yaitu bagian akhir alur cerita yang
menggambar-kan penyelesaian berbagai
konflik yang terjadi.
Setelah
naskah cerita yang akan dipentaskan ditentukan, langkah berikutnya adalah
menentukan siapa saja yang akan memerankan tokoh dalam cerita. Seorang
pemeran atau pemain harus mampu memerankan karakter yang ditentukan sutradara.
Selain itu pemeran harus mampu mengucapkan dialog sesuai skenario secara wajar,
kreatif dan dapat berimprovisasi bila diperlukan, tanpa mengubah inti
cerita.
Menentukan
siapa yang menjadi sutradara, tentunya tidak mudah juga. Selain memiliki
kemampuan mengkoordinasi seluruh pemeran, seorang sutradara harus memiliki
kemampuan untuk mengarahkan akting setiap tokoh seperti tuntutan cerita.
Sutradara pun harus bertanggung jawab dalam masalah artistik dan teknis
pementasan drama.
Menentukan
siapa yang menjadi penonton dapat disepakati bersama berdasarkan latar belakang
dan tujuan pementasan drama.
Langkah
berikut yang harus dilakukan adalah mengadakan latihan dibedakan atas
tahap pemanasan, latihan inti, dan penenangan. Setiap latihan harus diawali
dengan pemanasan yang meliputi latihan pernapasan, latihan konsentrasi, dan
latihan vokal.
Pada bagian
inti, latihan yang dilakukan ada 4 macam, yaitu:
- latihan
membaca skenario (reading rehearsal) dengan volume suara yang kuat,
intonasi dan jeda yang tepat
- latihan
bloking (blocking rehearsal), yaitu latihan gerakan dan akting
untuk menyusun atau mengatur posisi pemeran
- latihan
panca indra, yaitu latihan dengan memanfaatkan penggunaan kelima
indra.
- latihan
lengkap (run through rehearsal), yaitu latihan seluruh bagian drama tanpa
diselingi petunjuk atau arahan sutradara.
Bila setiap
latihan diawali dengan pemanasan, maka selesai latihan inti perlu dilakukan
pula penenangan agar para pemeran kembali rileks seperti sebelum latihan
dilaksanakan.
Tahap akhir
yang dinantikan seluruh unsur yang terlibat adalah pementasan drama
sesungguhnya. Saat drama dipentaskan, penata musik bertanggung jawab
terhadap musik ilustrasi yang harus diperdengarkan agar jalan cerita lebih
menarik. Penata cahaya pun harus bekerja dengan baik agar saat pemeran
berdialog atau mengekspresikan mimiknya, penonton dapat memahami maksud tokoh
yang bersangkutan. Penonton diharapkan memahami isi cerita melalui
dialog, monolog, atau melalui gerak tubuh, ekspresi wajah yang diperkuat
tata rias, musik dan pencahayaan. Keingintahuan dan ketertarikan penonton dapat
terlihat dari sikap mereka saat mengikuti adegan demi adegan yang
dipentaskan. Penilaian dan kepuasan penonton akan terlihat dari sambutan seusai
drama dipentaskan secara keseluruhan. Dari sambutan penonton itulah, semua yang
terlibat dalam pementasan drama dapat mengevaluasi kerja sama mereka sejak awal
persiapan sampai drama selesai dipentaskan.
Tidak
terlalu sulit untuk dipahami bukan?
Nah untuk menambah wawasan kalian tentang drama simak materi dalam bentuk teks (script) di link berikut ini ya...
Agar wawasan
kalian tentang drama lebih lengkap, tonton drama "Robohnya Surau
Kami" karya A.A. Navis yang disadur dari cerpen dengan judul yang
sama.
Selamat
menyaksikan!









0 komentar:
Posting Komentar