Kamis, 04 Juni 2020

EKSPLANASI

Belakangan ini kita merasa cuaca lebih terik dibandingkan hari-hari sebelumnya. Mengapa?

"Suasana gerah secara meteorologis disebabkan suhu udara yang panas disertai dengan kelembapan udara yang tinggi," kata Deputi Bidang Klimatologi BMKG Herizal, melalui keterangannya, Selasa (26/5/2020).

Kita pasti berharap hujan turun tuk kurangi hawa panas itu. 
Nah...tahukah kalian apa yang dimaksud dengan hujan?



Simak informasi melalui video berikut ini.
https://www.youtube.com/watch?v=ZtU-AC2Ku6g#action=share










Pengertian Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi adalah teks yang berisi tentang proses mengapa dan bagaimana suatu peristiwa alam maupun peristiwa sosial  terjadi serta selalu memiliki hubungan sebab-akibat terhadap lingkungan sekitarnya.

Struktur Teks Eksplanasi 
  1. Identifikasi fenomena   atau pernyataan umum berisi latar belakang kejadian, baik kejadian alam maupun sosial
  2. Proses kejadian atau deretan penjelas : berisi mengenai penjelasan bagaimana proses terjadinya akan memaparkan uraian secara kronologis, bila mengenai penjelasan tentang mengapa, makan uraiannya disusun berdasarkan hubungan kausal (sebab-akibat).
  3. Ulasan atau interpretasi  berisi tentang kesimpulan atau komentar mengenai konsekuensinya.

Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi 
  1. menggunakan banyak kata bermakna denotatif
  2. menggunakan konjungsi kronologis, misalnya: kemudian, lalu, setelah itu, akhirnya
  3. menggunakan konjungsi kausalitas, misalnya: sebab, karena, oleh sebab itu, sehingga
  4. menggunakan pronomina (kata ganti) yang merujuk pada fenomena berupa nomina (kata benda), misalnya: abrasi, banjir, tsunami
  5. menggunakan kata kerja pasif, misalnya: diterjang, dilanda, terbawa, tersapu
  6. banyak digunakan istilah teknik
Dalam penulisannya, teks eksplanasi dapat dikembangkan dengan pola sebab-akibat atau pengembangan proses.

Pola Pengembangan Sebab-Akibat
Dalam hal ini sebab dapat berfungsi sebagai pernyataan/gagasan umum, sedangkan akibat sebagai rincian pengembangannya. Bisa juga akibat sebagai pernyataan umum, sebab sebagi rincian pengembangannya.

Simak contoh berikut!


                                     Gelombang Tsunami di Anyer

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menduga tsunami terjadi akibat longsor dari erupsi Anak Gunung Krakatau. Tercatat per pukul 04.30 WIB, data dari BNPB, korban tewas akibat tsunami di Anyer dan Lampung sudah puluhan orang.

Sebelum terjadi tsunami, BMKG telah mencatat adanya gelombang air laut pada Sabtu (22/12) pukul 09.00 WIB. Kemudian pukul 21.03 WIB BMKG berdasarkan hasil koordinasi dengan Badan Geologi pukul 21.27 ada kenaikan muka air pantai.
"Tanggal 22 Desember pukul 09.00 WIB sampai pukul 11.00 WIB, tim BMKG kebetulan berada di perairan Selat Sunda melakukan uji coba instrumen dan di situ terverifikasi bahwa terjadi hujan lebat dengan gelombang dan angin kencang," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono di Kantor BMKG, Jakarta Pusat, Minggu (23/12/2018).


Untuk lebih jelasnya silakan buka link berikut
https://news.detik.com/berita/d-4355690/fakta-fakta-gelombang-tsunami-di-anyer

Pola Pengembangan Proses
Pola ini memaparkan proses yang merupakan suatu urutan dari langkah-langkah kegiatan atau rangkaian kejadian peristiwa.

Simak contoh berikut!



                                            Budidaya Jamur Enoki


Pertama-tama rendam jerami dalam air bersih selama 3-4 hari dan kemudian potong kecil-kecil. Kemudian keluarkan dari air dan keringkan jerami. 
Selanjutnya untuk media tanam siapkan jerami 50 kg, serbuk gergaji 50 kg, kapur 4 kg, dedak padi 10 kg dan urea 2 kg bisa pakai atau tidak. Aduk semua bahan secara merata sampai kadar air 70-80% tercapai apabila adonan menggumpal dan tidak buyar, maka kelembaban sudah cukup.
Ukur juga pH media dengan kertas pH sampai mencapai angka 6.5. Jika pH lebih rendah dapat ditambahkan kapur dolomit. Jika pH melebihi nilai ini tambahkan bekatul.
Lalu tempatkan media dalam wadah botol kaca. Isi media sampai padat, kemudian sterilkan dengan mengukus media di dalam autoclave atau bisa menggunakan drum. Sterilisasi memakan waktu sekitar 6 jam. Setelah proses berakhir, biarkan uap air keluar dari media dan setelah pendinginan tempatkan media tanam langsung di ruang tanam.
Tunggu 3-4 hari sembari melihat tingkat kontaminasi pada media, jika ada media yang terkontaminasi sebaiknya buang dan hanya gunakan media yang steril.
 ...

Untuk lebih jelasnya silakan buka link berikut
https://bungabunga.co.id/budidaya-jamur-enoki/

0 komentar:

Posting Komentar